BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Telah diketahui bahwa manajemen terus berkembang hingga saat ini.
Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata
cara penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang
berkaitan dengan manajer.
Manajemen adalah suatu bentuk praktik yang pernah dilakukan oleh
beberapa organisasi di masa lampau ( tepatnya pada era prasejarah ) tetapi
memiliki suatu disiplin akademik baru. Sejak itu, pengetahuan tentang manajemen
tumbuh dan berkembang secara pesat dan cepat.
Pertumbuhan pengetahuan manajemen berkembang secara tidak berurutan
yang didasarkan pada fokus tertentu.Karena, pengetahuan manajemen datang dari aneka
ragam latar belakang akademis yang berbeda, sehingga memunculkan bermacam prespektif
teoritis, dan tidak ada teori manajemen yang berlaku umum, karena pengetahuan
manajemen berisikan beberapa persaingan dengan berbagai prespektif yang
bersifat parsial teoritis. Pada makalah ini, akan menjelaskan tentang faham/ aliran manajemen dan administrasi,
bapak ilmu manajemen dan teori manajemen modern, dan pionir -pionir manajemen.
Tinjauan ini diharapkan agar dapat memudahkan
pembaca untuk mengetahui dan memahami
hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan pemikiran manajemen guna memahami
disiplin manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faham/ aliran manajemen dan administrasi ?
2. Siapakah bapak ilmu manajemen ?
3. Bagaimanakah teori manajemen modern ?
4. Siapakah pionir – pionir manajemen ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faham/ Aliran Manajemen dan Administrasi
Teori dan prinsip manajemen memberikan
kemudahan dalam menentukan hal-hal yang harus dikerjakan untuk dapat secara
efektif menjadi seorang manajer, yaitu orang yang menjalankan fungsi manajemen.
Manajer dalam mengelola otoritasnya tanpa menggunakan teori dan prinsip,
aktivitas berjalan hanyalah firasat dan harapan sehingga hasilnya tidak akan
memberikan kepuasan kepada berbagai pihak.
Ellen A.
Benowitz, seperti halnya Stephen P. Robbins, melakukan pemetaan atas
perkembangan pemikiran manajemen. Benowitz membaginya ke dalam 5 kategori
perkembangan pemikiran yaitu: (1) Classical School of Management (Aliran
Manajemen Klasik), (2) Behavioral Management Theory (Teori Manajemen
Perilaku), (3) Quantitative School of Management (Aliran Manajemen
Kuantitatif), (4) Contingency School of Management (Aliran Manajemen
Kontijensi), dan (5) Quality School of Management (Aliran Manajemen
Kualitatif). Masing-masing tahap perkembangan pemikiran tersebut masih dapat
dibagi lagi ke dalam sub-sub pemikiran seputar manajemen.
a. Aliran
Manajemen Klasik
Teori manajemen klasik terbentuk sebagai upaya menemukan cara
terbaik untuk memanajemen dan mengerjakan pekerjaan. Aliran Manajemen Klasik (Classical
School of Management) terdiri atas dua cabang: Aliran Saintifik Klasik dan
Aliran Administrasi Klasik.
1)
Aliran Saintifik Klasik(Classical Scientific School)
Aliran ini muncul akibat adanya kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi. Penekanannya pada bagaimana menemukan cara terbaik
untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan dengan cara menguji bagaimana
sesungguhnya proses kerja dilakukan serta keahlian apa yang dibutuhkan oleh
pekerja dalam proses kerja tersebut. Dan tokoh-tokoh yang berperan didalamnya adalah Frederick Taylor, Henry
Gantt, Frank dan Lillian Gilbreth.
2)
Aliran Administrasi Klasik (Classical Administrative School)
Aliran Administrasi Klasik ini berkonsentrasi pada organisasi
secara keseluruhan.Penekanannya lebih pada bagaimana menciptakan
prinsip-prinsip manajerial daripada cara-cara kerja yang baru.Tokoh-tokoh yang
berperan didalamnya adalah Max Weber, Henri Fayol, Mary Parker Follett, dan
Chester Irving Barnard.
b. Aliran Manajemen Perilaku
Penekanan
pemikiran manajemen pasca aliran klasik ada di seputar interaksi dan motivasi
individu di dalam organisasi.Pemikiran di era aliran manajemen ini dikembangkan
oleh Hugo Munsterberg yang tertuang dalam buku karyanya, Psicology and
IndustrialEfficiency (1916).Pemikiran manajemen yang
terkandung didalamnya adalah peranan psikologi dalam meningkatkan
produktivitas. Peranan psikologi dalam manajemen untuk meningkatkan produktivitas
organisasi secara efektif, efisien dan optimal meliputi tiga hal :
1)
Penemuan
orang yang memiliki sikap mental yang cocok dengan pekerjaan
2)
Penemuan
kondisi psikologis agar hasil yang dicapai memuaskan
3)
Perlu
ditemukan cara atau metode yang bisa digunakan untuk mempengaruhi pekerjaan
agar diperoleh hasil yang sebaik-baiknya.
Dalam perkembangannya motivasi
menyangkut perilaku manusia dan merupakan sebuah unsur yang vital dalam
manajemen.Ia dapat didefinisikan sebagai pembuat seseorang menyelesaikan
pekerjaannya dengan semangat. Sebuah motivasi bagi seorang manajer adalah tugas
untuk menciptakan kondisi-kondisi kerja yang akan membangkitkan dan memelihara
keinginan yang bersemangat.
Selain Hugo Munsterberg, Elton Mayo dan
Max Weber termasuk dalam pakar-pakar yang mengikuti aliran ini.
c.
Aliran Manajemen Kuantitatif
Aliran manajemen kuantitatif adalah hasil dari riset manajemen yang
diadakan selama Perang Dunia II.Pada saat Perang Dunia II, matematikawan,
fisikawan, serta ilmuwan ilmu-ilmu pasti lainnya menggabungkan diri ke dalam
bidang kemiliteran untuk melawan aliansi Jerman, Jepang, dan Italia.Pendekatan
kuantitatif atas manajemen melibatkan penggunaan teknik-teknik
kuantitatif-matematika seperti statistik, model informasi, dan simulasi
komputer untuk memprediksi proses pembuatan keputusan.Aliran ini memiliki
beberapa cabang.
1)
Manajemen Sains
2)
Manajemen
Operasi
3)
Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
d.
Aliran Manajemen Kontijensi (Situasional)
Aliran ini muncul sebagai hasil riset tahun 1960-an dan 1970-an dan
sekaligus merupakan reaksi penolakan atas aliran saintifik. Riset-riset
tersebut fokus pada faktor-faktor situasional yang mempengaruhi struktur dan
gaya kepemimpinan organisasi di aneka situasi berbeda.
e.
Aliran Manajemen Kualitas (Quality School of Management)
Aliran Manajemen Kualitas adalah konsep menyeluruh seputar leading
dan operating suatu organisasi.Yang dimaksudkan untuk meningkatkan
performa kerja organisasi secara terus-menerus dengan fokus pada customer.Dengan
kata lain, Manajemen Kualitas fokus pada bagaimana cara mengorganisasi secara
total untuk menciptakan pelayanan terbaik pada pelanggan.
Munculnya aliran-aliran tersebut pada perkembangan pemikiran
manajemen, ditandai dengan lahirnya gerakan manajemen ilmiyah yang dipelopori
oleh Frederick Winslow Taylor di Amerika, dan Henri Fayol di Perancis, yang
dimulai pada tahun 1886.
2.
Bapak Ilmu Manajemen
Dalam ilmu manajemen F.W. Taylor adalah Bapak Gerakan Manajemen “
BapakScientific Management” karena ialah yang pertama kali mengemukakan
idenya tentang manajemen dengan cara yang serba system ( menggunakan manajemen
dengan metode-metode ilmu pengetahuan ).
Pada ilmu manajemen ini terdapat pakar-pakar yang memikirkan dan
mengembangkan dalam bidang tertentu dan berperan dalam pengembangan ilmu
manajemen tersebut, diantaranya adalah:
a.
Henri Fayol (l916) :
Bapak Theori Administrasi Modern
b.
Robert Owen (1828) :
Bapak Manajemen Kepegawaian
c.
Charles Babbage(1839) :
Bapak Komputer
d.
Hugo Munsterberg (1916) : Bapak
Psikologi Industri
3.
Teori Manajemen Modern
Sebagaimana
yang telah kita ketahui bahwa praktik manajemen sudah berlangsung di era
prasejarah, tetapi studi manajemen yang sistematis masih relatif baru.Manajemen
sebagai salah satu bidang dari studi akademis merupakan produk yang sangat
esensial pada abad kedua puluh.
Manajemen modern berkembang dalam dua
aliran.Aliran pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi
yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi.Aliran kedua dibangun atas dasar
ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management
Science atau manajemen Operasi).Perkembangan aliran Perilaku Organisasi
ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku.manusia dan sistem
sosial.Pada
awal pertumbuhan dan perkembangan budaya, manajemen merupakan sesuatu yang
dipelajari lewat lisan dan proses mencoba, bukan dipelajari di sekolah, dibaca
dan tertulis didalam buku teks. Juga, tidak berdasarkan pada teori dan
pengalaman.
Di era teknik teori mencetakan modern dan media
elektronika, ribuan ahli teori manajemen dan praktisi sudah meringkas dan
memadatkan serta dimuat di beberapa buku teks, jurnal periodic,
monograf-monograf riset, beberapa microfilm, video, tape audio, computer dan
berbagai hardisk.Hal ini memudahkan bagi para manajer, pelaku bisnis, peneliti,
periset, mahasiswa dan profesi lainnya untuk menimba pengalaman pada teori yang
diaplikasikan kedalam usaha yang faktual.
Perkembangan ilmu manajemen ini juga bertujuan
untuk membawa pada perubahan, yaitu perubahan disuatu sisi untuk memperbaiki
kemampuan organisasi dalam menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan dan
disisi lain, mengupayakan perubahan perilaku pekerja/ profesi untuk
meningkatkan produktivitasnya. Tetapi perubahan ini harus dilakukan dengan cara
hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai hal agar manfaat yang ditimbulkan
oleh perubahan harus lebih besar daripada beban kerugian yang harus ditanggung.
4.
Pionir-Pionir
Manajemen
a.
Frederick Winslow Taylor
Bapak Gerakan Manajemen Ilmiyah, pionir pertama yang mengemukakan
idenya tentang manajemen dengan cara yang serba sistem ( menggunakan manajemen
dengan metode-metode ilmu pengetahuan ).
b.
Henry Fayol
Bapak Teori Administrasi Modern, pengembang pertumbuhan pemikiran
manajemen operasional modern lewat karya tulisnya Administration
Industrielle et Generale( Administrasi Industri pada Umumnya, 1916 ).
c.
Robert Owen (1771-1858)
Bapak Manajemen Kepegawaian Modern, karena pemikiran manajemen yang
dikembangkan tentang semua hal yang berkenaan dengan kepegawaian. Dan juga
pengembang pemikiran perlunya Sumber Daya Manusia.
d.
Charles Babbage (1792-1871)
Bapak Komputer, karena pemikirannya tentang perlunya pembagian
kerja dan penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan
material produksi.
e.
Hugo
Munsterberg
Bapak Psikologi
Industri, karena ia telah mengembangkan pemikiran manajemen yang terkandung
didalamnya adalah peranan psikologi dalam meningkatkan produktivitas.
f.
James Watt dan
M.R. Boulton
Pengembang
pemikiran teknik-teknik manajerial dan manajemen kepagawaian.
g.
Gant,Frank B.
Gilbert dan Lilian Gilbert,
Pakar-pakar
pengikut F.W. Taylor yang mengembangkan pemikiran manajemen ilmiah dengan ilmu
pengetahuan.
h.
James D. Money
dan Chester Barnard
Pakar ekonomi
sebagai pengikut Henry Fayol yang menuangkan pemikiran manajemen dengan teori
sistem.
i.
Max Weber dan
Elton Mayo
Pakar yang
mengetengahkan hubungan antarumat manusia dan mengemukakan teori birokrasi,
sebagai pengikut Hugo Munsterberg.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan pemikiran manajemen
ilmiah dari F.W. Taylor dan berkembang dengan pemikiran-pemikiran para pakar
pada bidang-bidang tertentu guna mewujudkan metode terbaik untuk melakukan
tugas manajemen.Dan mengembangkan teori pengelolaan organisasi yang mendasari
manajemen yang efektif.
Pada dasarnya
manajemen terbentuk atas beberapa faham dan aliran yang dikembangkan agar mudah
dipahami oleh manusia dan dapat dijalankan pada kehidupan pribadi maupun
organisasi.
Perkembangan
selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan
diarahkan dari bagian-bagian yang saling berkaitan, dan memadukan antar aliran
dalam suatu sistem yang diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang
dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Frinces, Z. Heflin, Manajemen
Konsep Membangun Sukses, Jogjakarta: Mida Pustaka, 2008
Nasution, M. Nur, Manajemen
Perubahan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010
Siswanto, Pengantar Manajemen,
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005
Terry, George R.
dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1992
Zuhri, Menejemen (Beberapa Masalah Pokok),
Semarang, 1987