PENGARUH MEDSOS TERHADAP KEGIATAN OLSHOP
MAKALAH
OBSERVASI
Disusun Guna
Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah : Antropologi
Dosen Pengampu
: Bapak Sofyan Achriadi
Disusun Oleh :
1.
Citra
Isnaini Aprilia :
1601036136
2.
Abdul
Rohim :
1601036138
3.
Hilda
Syifaur Rohmi :
1601036142
4.
Madhan : 1601036162
5.
Muchamad
Achmad Sofiyulloh : 1601036166
6.
Rina
Kusairawati :
1601036168
7.
Siti
Hajar :
1601036169
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKSI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Pada era
globalisasi ini, banyak sekali sektor yang maju tak terkecuali dari sektor
perekonomian suatu negara. Dewasa ini sektor perekonomian mulai bekerjasama
dengan sektor teknologi informasi. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa teknologi
informasi juga menunjang terjadinya perekonomian disuatu negara. Kemudian hal
ini dimanfaatkan oleh beberapa produsen atau perusahaan sebagai sarana
pemasaran.
Pemasaran juga mencakup kepuasan atas
kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari segala jenis bisns adalah menyerahkan
nilai pelanggan untuk mendapatkan laba dalam ekonomi yang hiperkompetitif,
dengan semakin banyak pembeli rasional yang berhadapan dengan banyak sekali
pilihan, sebuah perusahan dapat menang hanya dengan menyetel dengan baik proses
penyerahan nilai serta memilih, menyediakan, dan mengkomunikasikan nilai
superior. (Kotler and Keller, 2006:44)
Oleh sebab itu, para perusahaan mulai
menggunakan media sosial sebagai tempat memasarkan produk-produk mereka
Berbagai macam barang dapat kita jumpai dalam toko online shop. Dari
baju sepatu, alat elektronik dan lain sebagainya, dapat kita pesan hanya
melalui gadget atau smartphone masing-masing. Ini merupakan
terobosn inovasi yang cukup menguntungkan bagi penjual maupun pembeli karena
menyingkat waktu dan juga biaya.
BAB II
Pembahasan
A.Pembelian dalam Olshop
1.
Barang
Banyak sekali barang yng dijual dalam sebuah olshop, diantaranya
yaitu : fashion, accessoris, tupperware, dan lain-lain. Menurut data yang kami
peroleh setelah melakukan observasi random di perumahan, kampus, dan juga
perkampungan. Bahwa, tingkat ketertarikan masyarakat akan olshop sangat tinggi
apalagi sudah didukung oleh media sosial yang begitu beragam. Untuk
barang-barang yang biasa mereka pesan, yaitu : tupperwae, kosmtik, fashion
bahkan sampai alat elektronik sampai gadget, dan masih banyak barang lainnya
yang dapa dipesan.
2.
Media dan Transaksi
Ada banyak
sekali media yang dapat digunakan oleh pembeli untuk memesan barang yang
diminta atau diinginkannya. Dewasa ini para penyedia olshop atau ownernya mulai
melakukan promosi dan pengiklanan melalui media sosial, yaitu : Facebook,
Instagram, Bbm, WhatsApp dan lain sebagainya. Para pembeli dapat memilih barang
dengan sesuka hati menggunakan media tersebut.
Dengan
menggunakan media sosial para owner rumahan, kelas menengah-keatas, bahkan
olshop yang sudah ternama seperti : Lazada, Eleviana, Tokopedia, Bukalapak
dapat mempromosikan barang dagangannya. Jika pembeli minat tinggal menghubungi
nomor yang sudah dicantumkan sebelumnya.
Setelah cocok
dengan barang yang dipilih kita dapat transaksi dengan cara mengirim uang yang
biasanya melalui rekening bank, lalu kita menentukan lewat jasa apa barang kita
diantarkan. Untuk jasa yang biasa digunakan oleh masyarakat, yaitu : JNE dan
TIKI walaupun biaya lumayan mahal tetapi barang yang kita pesan tepat waktu
berkisar antara 1-3 hari dan paling lama 5 hari. Ada juga yang menggunakan jasa
kantor pos tetapi jarang di minati oleh masyarakat, karena dalam waktu
pengiriman yang terlalu lama.
3.
Kendala
Dalam suatu pembelian terkadang terjadi sebuah kendala, mulai waktu
pengiriman yang molor sampai ketidak sesuaian dengan barang yang kita pesan. Terkadang
barang yang ada pada iklan terlihat sangat menarik, tetapi saat kita terima
tidak sesuai dengan iklan tersebut. Dalam hal ini juga harus dicermati
betul-betul oleh calon pembeli atau pemesan.
4.
Dampak
Adanya olshop
ini yang berintegrasikan dengan media sosial mendapat apresiasi yang baik dari
masyarakat. Olshop melalui media sosial sangat membantu bagi orang yang waktunya
sangat sedkit dan tidak bisa keluar untuk sekedar berbelanja di Mall maupun
pasar konvensional. Dan juga mempermudah lalu tidak memerlukan banyak waktu,
kita hanya perlu memilih barang yang di inginkan lalu adakan transaksi, setelah
itu hanya perlu duduk santai dirumah atau melakukan aktivitas yang lain. Selang
beberapa hari barang akan sampai di rumah.
Media sosial
juga membuat semuanya menjadi mudah, praktis juga efisien. Sangat cocok bagi
para ibu – ibu muda yang suka shoping tetapi sibuk dengan urusan kantor,
pekerjaan rumah, dan mengurus anak.
B.
Penjualan dalam Olshop
1.
Berjualan Olshop
Dewasa ini,
manfaat dari kemajuan teknologi informasi tak dapat dibendung lagi. Saat
terjadi suatu perkara yang jauh disana, kita hanya perlu mnunggu beberapa jam
samapai berita itu sampai ke kita. Kondisi yang seperti inilah yang lalu
dimanfaatkan oleh sebagian para produsen, sampai produsen rumahan skala kecl
hingga besar, sampai produsen sekelas pabrik pun ikut ambil dalam kemajuan
teknologi informasi ini.
Mereka
menggunakan kemajuan teknologi informasi ini untuk berjualan, khususnya melalui
media soial berupa : Facebook, Instagram, Line, Bbm dan lain sebagainya. Ini
merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi para pelaku bisnis, dikarenkan
menghemat waktu mereka.
2.
Promosi dan Pengiklanan
Dalam dunia
bisnis, mutlak adanya promosi dan pengiklanan agar barang dagangan mereka cepat
laku dan terjual habis dalam kegiatan ekonomi terus berputar. Dalam kaitannya
dengan hal ini, media sosial cukup banyak ambil dalam kegiatan tersebut. Seorang
manajer akan berlomba-lomba dalam mencari konsumen. Salah satu alternatif
melakuakan promosi adalah lewat media sosial ini. Selain menghemat waktu, biaya
dan juga tempat, kita dapat mengoptimalkannya dengan cara men-design
iklan tersebut dengan semenarik mungkin.
Selain
menggunakan metode peniklanan melalui media sosial, para produsen juga
menggunakan metode pamflet, selebaran dan terkadang juga face to face
tetapi itu sudah dianggap tidak efektif lagi.
3.
Motivasi
Banyak dari
para pengusaha yang mulai menggunakan media sosial sebagai ajang promosi dan
periklanan, karena memudahkan dalam segala bagi pihal penjual maupun pembeli.
Dewasa ini banyak sekali para pembisnis muda yang mualai tertarik akan
kedahsyatan media sosial ini. Menurut mereka, yang kebanyakan masih berstatus
mahasiswa berpendapat, bahwa dengan berjualan olshop lewat media sosial ini
sangat bermanfaat untuk pekerjaan sampingan.
4.
Keuntungan dan Kendala
Dalam bejualan olshop melalui media sosial ini memilki presentase
keuntungan yang lumayan besar, berkisar 20% - 30%. Tentunya ini sanagat
menggiurkan dalam dunia pembisnis. Karena melalui media sosial, kita tidak
perlu mengeluarkan biaya yang banyak, hanya beberapa kouta juga ide-ide kreatif
agar barang yang mereka pasarkan terlihat menarik. Setelah selesai upoad kita
hanya perlu menunggu pelanggan yang memesan melalui telefon. Kita juga dapat
meneruskan pekerjaan kita lagi seperti biasa.
Sering juga
terjadi sebuah kendala dalam proses penjualan melalui media sosial ini, mulai
dari jasa pengirim yang mengantarkannya telat, hingga pelanggan yang
mengembalikan barang pesanannya (retur). Untuk besaran kerugian yang
ditanggung tidak cukup besar karena biasanya pelaku penjual olshop ini hanya
sebagai pendistributor saja. Terlepas dari itu memang berjualan olshop tidak
begitu menghabiskan banyak biaya dan waktu yang berarti dampak kerugian pun
semakin kecil.
5.
Barang
Banyak sekali produk yang ditawarkan oleh penjual, produknya sangat
bervarian karena tidak hanya satu perusahan ataupun produsen. Ketika kita
membuka website kita dapat melihat beragam produk beserta harganya. Ada
yang menawarkan barang seperti : alat elektronik, pakaian, aksesoris dan
lain-lain. Ada juga yang menawarkan jasa, seperti : jasa pembuatan garskin, photoshop
dan lain-lain.
Dalam satuan hari biasanya para pelaku usaha dapat menerima order
1-3 produk ataupun lebih. Omset ini terus bertamabah seiring berjalannya waktu
dengan transaksi jual-belinya semakin lama semakin meningkat melalui olshop dan
media sosial.
BAB III
Analisis
A.
Media dan Transaksi
Ada banyak
sekali media yang dapat digunakan oleh pembeli untuk memesan barang yang
diminta atau diinginkannya. Dewasa ini para penyedia olshop atau ownernya mulai
melakukan promosi dan pengiklanan melalui media sosial, yaitu : Facebook,
Instagram, Bbm, WhatsApp dan lain sebagainya. Para pembeli dapat memilih barang
dengan sesuka hati menggunakan media tersebut.
Perusahaan-perusahaan
masa kini perlu melakukan tahap-tahap itu secara cepat dan akurat. Para
pelanggan lebih menyukai perusahaan yang dapat menjanjikan pengiriman barang
yang tepat waktu. Para pelanggan dan tenaga penjualan mengirimkan surat pesanan
melalui faksimile atau e-mail. Gudang yang terkomputerasisasi memenuhi pesanan
itu dengan cepat. Departemen pemfakturan mengirimkan waktu secepat mungkin.
Makin banyak perusahaan kini yang menggunakan internet dan eksranet untuk
meningkatkan ketepatan-ketepatan dan efesiensi siklus pesanan sampai dengan
pembayaran.(Kotler and Keller, 2006:90)
B.
Pemasaran
Dalam dunia
perbisnisan, mutlak adanya promosi dan pengiklanan, agar barang dagangan mereka
cepat laku dan terjual habis dan kegiatan ekonomi terus berputar. Dalam
kaitannya dengan hal ini, media sosial cukup banyak andil dalam kegiatan
tersebut. Seorang manajer akan mati-matian dan berlomba-lomba dala mencari
konsumen. Salah satu alternatif melakukan promosi adalah lewat media sosial
ini. Selain menghemat waktu biaya dan
juga tempat, kita dapat mengoptimalkannya dengan cara men-design iklan tersebut
dengan semenarik mungkin.
Pemasaran juga
mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari segala
jenis bisns adalah menyerhkan nilai pelanggan untuk mendapatkan laba Dala
ekonomi yang hiperkompetitif, dengan semakin banyak pembeli rasional yang
berhadapan dengan banyak sekali pilihan, sebuah perusahan dapat menang hanya
dengan menyetel dengan baik proses penyerahan nilai serta memilih, menyediakan,
dan mengkomunikasikan nilai superior. (Kotler and Keller, 2006:44)
Pasar global
merupakan studi mngenai keanekaragaman di antara pra konsumen, produsen,
pemasar, pengecer, media periklann, kebudayaan dan adat itiadat. Dengan
melakukan segmentasi pembeli, akan memungkinkan para pemasar merancang strategi
pemasaran yang dapat digunakan untuk mengenali para konsumen target mereka. (Schiffman
and Kanuk:14)
C.
Motivasi
Banyak dari
para pengusaha yang mulai menggunakan media sosial sebagai ajang promosi dan
periklanan, karena memudahkan dalam segala bagi pihal penjual maupun pembeli.
Dewasaini banyak sekali para pebisnis muda yan mualai tertarik akan kedahsyatan
media sosial ini. Menurut mereka, yang kebanyakan masih berstatus mahasiswa
berpendapat, bahwa dengan bejualan olshop lewat media sosial ini sangat
bermanfaat.
Faktor budaya
juga merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasa. Anak-anak yang
sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, prefensi, dan
perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lain. (Kotler and Keller,
2006:214)
Faktor sosial
juga memengaruhi perilaku konsumen, seperti kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status sosial. (Kotler and Keller, 2006:217)
Faktor pribadi
juga andil bagian dalam hal ini. Karaktristik trsebt mliputi usia dan tahap
daam iklu hidup; pekerjaan, keadaan ekonomi,; kepribadian dan konsep diri;
serta nilai dan gaya hidup pmbli. Karena banyak karakteristik trsebut memiliki
dampak sangat langsung pada perilaku konsumen, pnting bagi pemasar untuk
mengikuti mereka secara dekat. (Kotler and Keller, 2006:222)
BAB
IV
Kesimpulan
Ada banyak
sekali media yang dapat digunakan oleh pembeli untuk memesan barang yang
diminta atau diinginkannya. Dewasa ini para penyedia olshop atau owner nya
mulai melakukan promosi dan pengiklanan melalui media sosial, yaitu : Facebook,
Instagram, Bbm, WhatsApp dan lain sebagainya. Para pembeli dapat memilih barang
dengan sesuka hati menggunakan media tersebut.
Dalam dunia
perbisnisan, mutlak adanya promosi dan pengiklanan, agar barang dagangan mereka
cepat laku dan terjual habis dan kegiatan ekonomi terus berputar. Dalam
kaitannya dengan hal ini, media sosial cukup banyak andil dalam kegiatan
tersebut. Seorang manajer akan mati-matian dan berlomba-lomba dala mencari
konsumen. Salah satu alternatif melakukan promosi adalah lewat media sosial
ini. Selain menghemat waktu biaya dan
juga tempat, kita dapat mengoptimalkannya dengan cara men-design iklan tersebut
dengan semenarik mungkin.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pembelian terhadap suatu barang, yaitu : faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi.
Daftar Pustaka
Kotler,
Philip and Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi XII, New Jersey: Upper Saddle River, 2006.
Schiffman, Leon and Leslie Lazar
Kanuk, Perilaku Konsumen,
Edisi
VII, New Jersey:Upper Saddle River,
2000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar