Minggu, 04 Juni 2017

PENGARUNYA MEDIA MEDSOS TERHADAP OLSHOP



PENGARUH MEDSOS TERHADAP KEGIATAN OLSHOP
MAKALAH OBSERVASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS
Mata Kuliah : Antropologi
Dosen Pengampu : Bapak Sofyan Achriadi

Disusun Oleh :
1.      Citra Isnaini Aprilia                            : 1601036136
2.      Abdul Rohim                                      : 1601036138
3.      Hilda Syifaur Rohmi                           : 1601036142
4.      Madhan                                               : 1601036162
5.      Muchamad Achmad Sofiyulloh          : 1601036166
6.      Rina Kusairawati                                : 1601036168
7.      Siti Hajar                                             : 1601036169

MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKSI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2016
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, banyak sekali sektor yang maju tak terkecuali dari sektor perekonomian suatu negara. Dewasa ini sektor perekonomian mulai bekerjasama dengan sektor teknologi informasi. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa teknologi informasi juga menunjang terjadinya perekonomian disuatu negara. Kemudian hal ini dimanfaatkan oleh beberapa produsen atau perusahaan sebagai sarana pemasaran.
          Pemasaran juga mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari segala jenis bisns adalah menyerahkan nilai pelanggan untuk mendapatkan laba dalam ekonomi yang hiperkompetitif, dengan semakin banyak pembeli rasional yang berhadapan dengan banyak sekali pilihan, sebuah perusahan dapat menang hanya dengan menyetel dengan baik proses penyerahan nilai serta memilih, menyediakan, dan mengkomunikasikan nilai superior. (Kotler and Keller, 2006:44)
          Oleh sebab itu, para perusahaan mulai menggunakan media sosial sebagai tempat memasarkan produk-produk mereka Berbagai macam barang dapat kita jumpai dalam toko online shop. Dari baju sepatu, alat elektronik dan lain sebagainya, dapat kita pesan hanya melalui gadget atau smartphone masing-masing. Ini merupakan terobosn inovasi yang cukup menguntungkan bagi penjual maupun pembeli karena menyingkat waktu dan juga biaya.






BAB II
Pembahasan
A.Pembelian dalam Olshop

1.  Barang

Banyak sekali barang yng dijual dalam sebuah olshop, diantaranya yaitu : fashion, accessoris, tupperware, dan lain-lain. Menurut data yang kami peroleh setelah melakukan observasi random di perumahan, kampus, dan juga perkampungan. Bahwa, tingkat ketertarikan masyarakat akan olshop sangat tinggi apalagi sudah didukung oleh media sosial yang begitu beragam. Untuk barang-barang yang biasa mereka pesan, yaitu : tupperwae, kosmtik, fashion bahkan sampai alat elektronik sampai gadget, dan masih banyak barang lainnya yang dapa dipesan.

2.  Media dan Transaksi
Ada banyak sekali media yang dapat digunakan oleh pembeli untuk memesan barang yang diminta atau diinginkannya. Dewasa ini para penyedia olshop atau ownernya mulai melakukan promosi dan pengiklanan melalui media sosial, yaitu : Facebook, Instagram, Bbm, WhatsApp dan lain sebagainya. Para pembeli dapat memilih barang dengan sesuka hati menggunakan media tersebut.
Dengan menggunakan media sosial para owner rumahan, kelas menengah-keatas, bahkan olshop yang sudah ternama seperti : Lazada, Eleviana, Tokopedia, Bukalapak dapat mempromosikan barang dagangannya. Jika pembeli minat tinggal menghubungi nomor yang sudah dicantumkan sebelumnya.
Setelah cocok dengan barang yang dipilih kita dapat transaksi dengan cara mengirim uang yang biasanya melalui rekening bank, lalu kita menentukan lewat jasa apa barang kita diantarkan. Untuk jasa yang biasa digunakan oleh masyarakat, yaitu : JNE dan TIKI walaupun biaya lumayan mahal tetapi barang yang kita pesan tepat waktu berkisar antara 1-3 hari dan paling lama 5 hari. Ada juga yang menggunakan jasa kantor pos tetapi jarang di minati oleh masyarakat, karena dalam waktu pengiriman yang terlalu lama.
3.  Kendala

Dalam suatu pembelian terkadang terjadi sebuah kendala, mulai waktu pengiriman yang molor sampai ketidak sesuaian dengan barang yang kita pesan. Terkadang barang yang ada pada iklan terlihat sangat menarik, tetapi saat kita terima tidak sesuai dengan iklan tersebut. Dalam hal ini juga harus dicermati betul-betul oleh calon pembeli atau pemesan.

4.  Dampak
Adanya olshop ini yang berintegrasikan dengan media sosial mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Olshop melalui media sosial sangat membantu bagi orang yang waktunya sangat sedkit dan tidak bisa keluar untuk sekedar berbelanja di Mall maupun pasar konvensional. Dan juga mempermudah lalu tidak memerlukan banyak waktu, kita hanya perlu memilih barang yang di inginkan lalu adakan transaksi, setelah itu hanya perlu duduk santai dirumah atau melakukan aktivitas yang lain. Selang beberapa hari barang akan sampai di rumah.
Media sosial juga membuat semuanya menjadi mudah, praktis juga efisien. Sangat cocok bagi para ibu – ibu muda yang suka shoping tetapi sibuk dengan urusan kantor, pekerjaan rumah, dan mengurus anak.
B. Penjualan dalam Olshop

1.  Berjualan Olshop
Dewasa ini, manfaat dari kemajuan teknologi informasi tak dapat dibendung lagi. Saat terjadi suatu perkara yang jauh disana, kita hanya perlu mnunggu beberapa jam samapai berita itu sampai ke kita. Kondisi yang seperti inilah yang lalu dimanfaatkan oleh sebagian para produsen, sampai produsen rumahan skala kecl hingga besar, sampai produsen sekelas pabrik pun ikut ambil dalam kemajuan teknologi informasi ini.
Mereka menggunakan kemajuan teknologi informasi ini untuk berjualan, khususnya melalui media soial berupa : Facebook, Instagram, Line, Bbm dan lain sebagainya. Ini merupakan suatu keuntungan tersendiri bagi para pelaku bisnis, dikarenkan menghemat waktu mereka.
2.  Promosi dan Pengiklanan
Dalam dunia bisnis, mutlak adanya promosi dan pengiklanan agar barang dagangan mereka cepat laku dan terjual habis dalam kegiatan ekonomi terus berputar. Dalam kaitannya dengan hal ini, media sosial cukup banyak ambil dalam kegiatan tersebut. Seorang manajer akan berlomba-lomba dalam mencari konsumen. Salah satu alternatif melakuakan promosi adalah lewat media sosial ini. Selain menghemat waktu, biaya dan juga tempat, kita dapat mengoptimalkannya dengan cara men-design iklan tersebut dengan semenarik mungkin.
Selain menggunakan metode peniklanan melalui media sosial, para produsen juga menggunakan metode pamflet, selebaran dan terkadang juga face to face tetapi itu sudah dianggap tidak efektif lagi.
3.  Motivasi
Banyak dari para pengusaha yang mulai menggunakan media sosial sebagai ajang promosi dan periklanan, karena memudahkan dalam segala bagi pihal penjual maupun pembeli. Dewasa ini banyak sekali para pembisnis muda yang mualai tertarik akan kedahsyatan media sosial ini. Menurut mereka, yang kebanyakan masih berstatus mahasiswa berpendapat, bahwa dengan berjualan olshop lewat media sosial ini sangat bermanfaat untuk pekerjaan sampingan.
4.  Keuntungan dan Kendala

Dalam bejualan olshop melalui media sosial ini memilki presentase keuntungan yang lumayan besar, berkisar 20% - 30%. Tentunya ini sanagat menggiurkan dalam dunia pembisnis. Karena melalui media sosial, kita tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak, hanya beberapa kouta juga ide-ide kreatif agar barang yang mereka pasarkan terlihat menarik. Setelah selesai upoad kita hanya perlu menunggu pelanggan yang memesan melalui telefon. Kita juga dapat meneruskan pekerjaan kita lagi seperti biasa.
Sering juga terjadi sebuah kendala dalam proses penjualan melalui media sosial ini, mulai dari jasa pengirim yang mengantarkannya telat, hingga pelanggan yang mengembalikan barang pesanannya (retur). Untuk besaran kerugian yang ditanggung tidak cukup besar karena biasanya pelaku penjual olshop ini hanya sebagai pendistributor saja. Terlepas dari itu memang berjualan olshop tidak begitu menghabiskan banyak biaya dan waktu yang berarti dampak kerugian pun semakin kecil.
5.  Barang

Banyak sekali produk yang ditawarkan oleh penjual, produknya sangat bervarian karena tidak hanya satu perusahan ataupun produsen. Ketika kita membuka website kita dapat melihat beragam produk beserta harganya. Ada yang menawarkan barang seperti : alat elektronik, pakaian, aksesoris dan lain-lain. Ada juga yang menawarkan jasa, seperti : jasa pembuatan garskin, photoshop dan lain-lain.
Dalam satuan hari biasanya para pelaku usaha dapat menerima order 1-3 produk ataupun lebih. Omset ini terus bertamabah seiring berjalannya waktu dengan transaksi jual-belinya semakin lama semakin meningkat melalui olshop dan media sosial.

BAB III
Analisis
A.     Media dan Transaksi
Ada banyak sekali media yang dapat digunakan oleh pembeli untuk memesan barang yang diminta atau diinginkannya. Dewasa ini para penyedia olshop atau ownernya mulai melakukan promosi dan pengiklanan melalui media sosial, yaitu : Facebook, Instagram, Bbm, WhatsApp dan lain sebagainya. Para pembeli dapat memilih barang dengan sesuka hati menggunakan media tersebut.
Perusahaan-perusahaan masa kini perlu melakukan tahap-tahap itu secara cepat dan akurat. Para pelanggan lebih menyukai perusahaan yang dapat menjanjikan pengiriman barang yang tepat waktu. Para pelanggan dan tenaga penjualan mengirimkan surat pesanan melalui faksimile atau e-mail. Gudang yang terkomputerasisasi memenuhi pesanan itu dengan cepat. Departemen pemfakturan mengirimkan waktu secepat mungkin. Makin banyak perusahaan kini yang menggunakan internet dan eksranet untuk meningkatkan ketepatan-ketepatan dan efesiensi siklus pesanan sampai dengan pembayaran.(Kotler and Keller, 2006:90)
B.     Pemasaran
Dalam dunia perbisnisan, mutlak adanya promosi dan pengiklanan, agar barang dagangan mereka cepat laku dan terjual habis dan kegiatan ekonomi terus berputar. Dalam kaitannya dengan hal ini, media sosial cukup banyak andil dalam kegiatan tersebut. Seorang manajer akan mati-matian dan berlomba-lomba dala mencari konsumen. Salah satu alternatif melakukan promosi adalah lewat media sosial ini. Selain menghemat waktu biaya  dan juga tempat, kita dapat mengoptimalkannya dengan cara men-design iklan tersebut dengan semenarik mungkin.
Pemasaran juga mencakup kepuasan atas kebutuhan dan keinginan konsumen. Tugas dari segala jenis bisns adalah menyerhkan nilai pelanggan untuk mendapatkan laba Dala ekonomi yang hiperkompetitif, dengan semakin banyak pembeli rasional yang berhadapan dengan banyak sekali pilihan, sebuah perusahan dapat menang hanya dengan menyetel dengan baik proses penyerahan nilai serta memilih, menyediakan, dan mengkomunikasikan nilai superior. (Kotler and Keller, 2006:44)
Pasar global merupakan studi mngenai keanekaragaman di antara pra konsumen, produsen, pemasar, pengecer, media periklann, kebudayaan dan adat itiadat. Dengan melakukan segmentasi pembeli, akan memungkinkan para pemasar merancang strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk mengenali para konsumen target mereka. (Schiffman and Kanuk:14)
C.     Motivasi
Banyak dari para pengusaha yang mulai menggunakan media sosial sebagai ajang promosi dan periklanan, karena memudahkan dalam segala bagi pihal penjual maupun pembeli. Dewasaini banyak sekali para pebisnis muda yan mualai tertarik akan kedahsyatan media sosial ini. Menurut mereka, yang kebanyakan masih berstatus mahasiswa berpendapat, bahwa dengan bejualan olshop lewat media sosial ini sangat bermanfaat.
Faktor budaya juga merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasa. Anak-anak yang sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, prefensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lain. (Kotler and Keller, 2006:214)
Faktor sosial juga memengaruhi perilaku konsumen, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. (Kotler and Keller, 2006:217)
Faktor pribadi juga andil bagian dalam hal ini. Karaktristik trsebt mliputi usia dan tahap daam iklu hidup; pekerjaan, keadaan ekonomi,; kepribadian dan konsep diri; serta nilai dan gaya hidup pmbli. Karena banyak karakteristik trsebut memiliki dampak sangat langsung pada perilaku konsumen, pnting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara dekat. (Kotler and Keller, 2006:222)
BAB IV
Kesimpulan
Ada banyak sekali media yang dapat digunakan oleh pembeli untuk memesan barang yang diminta atau diinginkannya. Dewasa ini para penyedia olshop atau owner nya mulai melakukan promosi dan pengiklanan melalui media sosial, yaitu : Facebook, Instagram, Bbm, WhatsApp dan lain sebagainya. Para pembeli dapat memilih barang dengan sesuka hati menggunakan media tersebut.
Dalam dunia perbisnisan, mutlak adanya promosi dan pengiklanan, agar barang dagangan mereka cepat laku dan terjual habis dan kegiatan ekonomi terus berputar. Dalam kaitannya dengan hal ini, media sosial cukup banyak andil dalam kegiatan tersebut. Seorang manajer akan mati-matian dan berlomba-lomba dala mencari konsumen. Salah satu alternatif melakukan promosi adalah lewat media sosial ini. Selain menghemat waktu biaya  dan juga tempat, kita dapat mengoptimalkannya dengan cara men-design iklan tersebut dengan semenarik mungkin.
            Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembelian terhadap suatu barang, yaitu : faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi.













Daftar Pustaka
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jilid I,       Edisi XII, New  Jersey: Upper Saddle River, 2006.
Schiffman, Leon and Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen,
Edisi VII, New  Jersey:Upper Saddle River, 2000.

Tidak ada komentar: